LAPORAN
PROGRAM APLIKASI JAVA
“OPERATOR”
TUJUAN :
SISWA MAMPU MEMBUAT PROJECT JAVA SEDERHANA DENGAN
MENGGUNAKAN NETBEANS.
ALAT DAN BAHAN :
- Komputer,PC,Laptop,notebook,netbook.
- Aplikasi netbeans IDE 7.0.1
DASAR TEORI :
Bahasa pemrograman Java lahir pertama kali dari The Green
Project (James Gosling
dkk dari sun microsystems) pada tahun 1991 => Teknologi “*7”(Star Seven). Mula-mula James Gosling menyebut
bahasa pemrograman yang dihasilkannya dengan OAK => Sun
mengubahnya menjadi Java.Sun merilis versi awal java secara resmi pada awal
1996 yg kemudian terus berkembang hingga muncul JDK 1.1 kmd JDK 1.2 shg mulai
versi ini java disebut java 2. Pada tahun 1998-1999 lahirlah teknologi
J2EE(Java 2 Enterprise Edition). Terakhir Teknologi Java melahirkan J2ME(Java 2
Micro Edition) yang sudah diadopsi oleh Nokia, Siemens, SonyEricsson, Motorola
untuk menghasilkan aplikasi mobile baik games maupun software lainnya yang dpat
dijalankan diperalatan mobile seperti handphone.
Kelebihan java:
Multiplatform => dapat
dijalankan di beberapa platform / sistem operasi komputer
OOP (Object Oriented Programming) => semua aspek yang terdapat di Java adalah Objek.
Perpustakaan Kelas yang lengkap => Java terkenal dengan kelengkapan library/
perpustakaan (kumpulan program yang disertakan dalam
pemrograman java)
yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram
untuk
membangun aplikasinya.
Bergaya C++ => memiliki
sintaks seperti bahasa pemrograman [C++] sehingga
menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java.
J2SDK adalah seperangkat tool (kit) yang berisi kompiler dan
interpreter java
yang direlease oleh sun dan bersifat free
Beberapa editor
yang bisa digunakan untuk pemrograman java adalah:
Notepad => editor
standard yang disediakan oleh windows. Tidak
dilengkapi dengan utilitas jumlah baris (berpengaruh pada
pelacakan baris program
yang menyebabkan error kompilasi)
Netbeans => salah
satu editor yang dilengkapi dengan pelacakan baris program yang menyebabkan
error kompilasi
Editor-editor lain: Eclipse, Gel, JBuilder, Jcreator dll
Teknologi Java
Java
adalah suatu teknologi di dunia software komputer, yang merupakan suatu bahasa
pemrograman, dan sekaligus suatu platform. Sebagai bahasa pemrograman, Java
dikenal sebagai bahasa pemrograman tingkat tinggi. Java mudah dipelajari, terutama
bagi programmer yang telah mengenal C/C++. Java merupakan bahasa pemrograman
berorientasi objek yang merupakan paradigma pemrograman masa depan. Sebagai
bahasa pemrograman Java dirancang menjadi handal dan aman. Java juga dirancang
agar dapat dijalankan di semua platform, dan juga dirancang untuk
menghasilkan
aplikasi-aplikasi dengan performansi yang terbaik, seperti aplikasi database
Oracle 8i/9i yang core-nya dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java.
Sedangkan Java bersifat neutral architecture, karena Java Compiler yang digunakan
untuk mengkompilasi kode program Java dirancang untuk menghasilkan
kode
yang netral terhadap semua arsitektur perangkat keras.
Sebagai
sebuah platform, Java terdiri atas dua bagian utama, yaitu:
1. Java Virtual Machine (JVM)
2. Java Application Programming Interface (Java API)
Sun membagi arsitektur Java membagi tiga bagian, yaitu:
1. J2EE (Java 2 Enterprise Edition)
2. J2SE (Java 2 Second Edition)
3. J2ME (Java 2 Micro Edition)
Contoh program :
1.
Program biodata
2.
Program penjumlahan , pengurangan , perkalian
dan pembagian
Study kasus
Buatlah suatu project Java menggunakan
netbeans :
a. Perpangkatan. 2 akar 5
Akar
pangkat. dari 16
b. Volume Prisma.
Apabila sisi=22,dan tinggi=14
c. Volume tabung.
Apabila jari-jari=18,dan
tinggi=16.Serta gunakan phi=3,14
d. Volume Bola.
Apabila jari-jari=20,dan gunakan phi=3,14
Pembahasan
a. Perpangkatan dan
akar pangkat
public
class soal {
public static void main (String [] args) {
Integer a = 2;//variable a
Integer b = 5;
Integer c =(int)Math.pow(a,b);
Integer d = 16;
Integer e =(int)Math.sqrt(d);
System.out.println("1. ( 2 akar 5)
= "+c+"");
System.out.println("2. (akar dari
16) = "+e+"");
}
}
Keterangan :
1. public
class soal => nama /judul
2. Integer => variable
3. (int)Math.pow(a,b);
=> rumus perpangkatan dari a & b
4. (int)Math.sqrt(d); =>
rumus akar pangkat dari d
5. System.out.println =>
perintah untuk di tampilkan di output
6. “1.(2 akar 5)=”
=> adalah nama yang nanti akan di tampilkan di output.
7. +c+ => memanggil
rumus dan
8. “”); => untuk
menampilkan hasilnya
b. Volume prisma
public
class soal2 {
public static void main(String [] args){
Integer a = 22 ;// variable a
Integer b = 14 ;
Integer c = a*a;
Integer d = c*b*1/3;
System.out.println("volume
prisma="+d+"");
}
}
Keterangan
:
1.
Public class soal2 => nama /judul
2.
Public static void main(string []
args) => tempat
dimana didalamnya akan di ketikkan
perintah untuk output yang diawali dari { dan di akhiri dengan }
3.
Integer a = 22;//variable a => variable nya bertipe integer
yang di mulai dari a.
4. System.out.println("volume
prisma="+d+"");
=> perintah yang akan meng output yang bernamakan “volume prisma “ dan dip
roses dengan memanggil +d+ dan menghasilkannya dengan perintah “”.
c. Volume tabung
public
class soal3 {
public static void main (String[] args) {
Integer a = 18 ;// variable a
Integer b = 16;
Integer c = (a*a)*314/100;
Integer d = c*b;
System.out.println(“volume tabung= “+d+””);
}
}
Keterangan
:
1.
Public class soal3 => nama /judul
2.
Public static void main (string []
args) => tempat
dimana didalamnya akan di ketikkan perintah
untuk output yang diawali dari { dan di akhiri dengan }.
3.
Integer a =18 ;//variable a => variable nya bertipe integer
dan di mulai dari a.
4. System.out.println(“volume
tabung= “+d+””); => perintah yang akan meng output yang bernamakan
“volume tabung “ dan dip roses dengan memanggil +d+ dan menghasilkannya dengan
perintah “”.
d. Volume bola
public
class soal4 {
public static void main (String[] args) {
Integer a = 20;// variable a
Integer b = a*a*a*4/3*314/100;
System.out.println("volume bola=
"+b+"");
}
}
Keterangan :
1.
Public class soal4 => nama /judul
2.
Public static void main (string []
args) => tempat
dimana didalamnya akan di ketikkan
perintah untuk output yang diawali dari { dan di akhiri dengan }.
3.
Integer a =20 ;//variable a => variable nya bertipe integer
dan di mulai dari a.
4. System.out.println(“volume
bola= “+d+””); => perintah yang akan meng output yang bernamakan “volume
bola “ dan dip roses dengan memanggil +d+ dan menghasilkannya dengan
perintah “”.
5.
System.out.print => Tanpa baris baru
6.
System.out.println => dengan baris baru
e. Kesimpulan
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan
di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini
awalnya dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di SunMicrosystems.
Bahasa ini banyak mengadopsi sintaks yang terdapat pada C dan C++ namun dengan
sintaksis model objek yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin aras
bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya dikompilasike dalam
p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada berbagai Mesin Virtual Java (JVM).
Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik (general
purpose), dan secara khusus didesain untuk memanfaatkan dependensi implementasi
seminimal mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi java
mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang berbeda, java dikenal
pula dengan slogannya, "Tulis sekali, jalankan dimana pun". Saat ini
java merupakan bahasa pemrograman yang paling populer digunakan, dan
secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak
aplikasi ataupun aplikasi berbasis web.
TUGAS P.WASUM
NAMA: MITA SEPTIANA D
KELAS: XI RPL 3
Bimetal adalah sensor
suhu atau sensor temperatur yang sangat populer digunakan karena
kesederhanaan yang dimilikinya. Bimetal biasa dijumpai pada peralatan
listrik seperti setrika listrik dan lampu dimer atau lampu penerangan
daya besar. Bimetal adalah sensor suhu yang terbuat dari dua buah
lempengan logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang direkatkan
menjadi satu.
Bila suatu logam dipanaskan maka akan terjadi pemuaian, besarnya
pemuaian tergantung dari jenis logam dan tingginya temperatur kerja
logam tersebut. Bila dua lempeng logam saling direkatkan dan dipanaskan,
maka logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih
panjang sedangkan yang memiliki koefisien muai lebih rendah memuai lebih
pendek. Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka bimetal akan
melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Dalam aplikasinya
bimetal dapat dibentuk menjadi saklar Normally Closed (NC) atau Normally
Open (NO).
sensor suhu bimetal,sensor temperature bimetal,bimetal,teori
bimetal,konsep bimetal,pengertian bimetal,definisi bimetal,aplikasi
bimetal,perhitungan bimetal,dasar bimetal,pembuatan bimetal,koefisien
bimetal,koefisien muai bimetal,sensor bimetal,penerapan bimetal,aplikasi
bimetal sebagai saklar,fungsi bimetal,saklar bimetal,saklar suhu
bimetal
Dari penggabungan dua logam yang bebeda koefisien muai tersebut berlaku
rumusan berikut :
\bg_white \rho = \frac{t[3(1+m)^{2}+(1+mm)(m^{2}+1/mn)]}{6(\alpha
_{A}+\alpha_{B})(T_{2}-T_{1})(1+m)^{2}}
Dimana dalam praktikny tB/tA = 1 dan (n+1).n =2, sehingga :
\bg_white \rho = \frac{2t}{3(\alpha _{A}-\alpha_{B})(T_{2}-T_{1})}
dimana :
ρ = radius kelengkungan
t = tebal jalur total
n = perbandingan modulus elastis, EB/EA
m = perbandingan tebal, tB/tA
T2-T1 = kenaikan temperature
αA, αB = koefisien muai panas logamA dan logam B
Konsep dasar pembuatan sensor suhu bimetal adalah memanfaatkan koefisien
muai dari dua logam yang berbeda dan diaplikasikan sebagai sebuah
saklar Normally Closed (NC) atau Normally Open (NO) yang akan berubah
posisi pada saat temperatur/suhu dingin dan panas.
Aries and sagittarius compatibility
Aries weekly horoscope
Buat
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-suhu-bimetal/
Copyright © Elektronika Dasar
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-suhu-bimetal/
Copyright © Elektronika Dasar
Bimetal adalah sensor
suhu atau sensor temperatur yang sangat populer digunakan karena
kesederhanaan yang dimilikinya. Bimetal biasa dijumpai pada peralatan
listrik seperti setrika listrik dan lampu dimer atau lampu penerangan
daya besar. Bimetal adalah sensor suhu yang terbuat dari dua buah
lempengan logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang direkatkan
menjadi satu.
Bila suatu logam dipanaskan maka akan terjadi pemuaian, besarnya
pemuaian tergantung dari jenis logam dan tingginya temperatur kerja
logam tersebut. Bila dua lempeng logam saling direkatkan dan dipanaskan,
maka logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih
panjang sedangkan yang memiliki koefisien muai lebih rendah memuai lebih
pendek. Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka bimetal akan
melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Dalam aplikasinya
bimetal dapat dibentuk menjadi saklar Normally Closed (NC) atau Normally
Open (NO).
sensor suhu bimetal,sensor temperature bimetal,bimetal,teori
bimetal,konsep bimetal,pengertian bimetal,definisi bimetal,aplikasi
bimetal,perhitungan bimetal,dasar bimetal,pembuatan bimetal,koefisien
bimetal,koefisien muai bimetal,sensor bimetal,penerapan bimetal,aplikasi
bimetal sebagai saklar,fungsi bimetal,saklar bimetal,saklar suhu
bimetal
Dari penggabungan dua logam yang bebeda koefisien muai tersebut berlaku
rumusan berikut :
\bg_white \rho = \frac{t[3(1+m)^{2}+(1+mm)(m^{2}+1/mn)]}{6(\alpha
_{A}+\alpha_{B})(T_{2}-T_{1})(1+m)^{2}}
Dimana dalam praktikny tB/tA = 1 dan (n+1).n =2, sehingga :
\bg_white \rho = \frac{2t}{3(\alpha _{A}-\alpha_{B})(T_{2}-T_{1})}
dimana :
ρ = radius kelengkungan
t = tebal jalur total
n = perbandingan modulus elastis, EB/EA
m = perbandingan tebal, tB/tA
T2-T1 = kenaikan temperature
αA, αB = koefisien muai panas logamA dan logam B
Konsep dasar pembuatan sensor suhu bimetal adalah memanfaatkan koefisien
muai dari dua logam yang berbeda dan diaplikasikan sebagai sebuah
saklar Normally Closed (NC) atau Normally Open (NO) yang akan berubah
posisi pada saat temperatur/suhu dingin dan panas.
Aries and sagittarius compatibility
Aries weekly horoscope
Buat
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-suhu-bimetal/
Copyright © Elektronika Dasar
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-suhu-bimetal/
Copyright © Elektronika Dasar
Sensor Temperature Bimetal
Bimetal adalah jenis sensor suhu
atau saklar (switch) elektro mekanis yang terbuat dari dua buah
lempengan logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang direkatkan
menjadi satu. Tingkat pemuaian yang berbeda dari dua logam tersebut akan
menghasilkan gerakan mekanis melengkung ketika strip atau lempengan
bimetal tersebut terkena panas.
Bimetal biasanya digunakan pada saklar listrik thermostat, yang biasa diaplikasikan untuk mengontrol elemen pemanas, seperti pada setrika, pemanas air, oven, tungku pembakaran, penanak nasi dan lain sebagainya.
Selain digunakan pada saklar termostat, bimetal biasanya juga digunakan pada perangkat pelindung atau protektor seperti MCB (Miniature Circuit Breaker) dan Overload relay yang berfungsi untuk melindungi rangkaian dari arus lebih (over current). Dimana biasanya terdapat kumparan kawat yang digunakan untuk memanaskan lempengan/ strip bimetal, sehingga MCB atau Overload relay akan trip bila terjadi over current.
Prinsip kerja bimetal
Ketika bimetal dipanaskan, maka logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih panjang, sedangkan yang memiliki koefisien muai lebih rendah akan memuai lebih pendek, Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka bimetal akan melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Pada gambar diatas, bimetal memuai keatas ketika dipanaskan, sehingga kontak saklar membuka dan memutus aliran arus. Dan ketika dingin, kontak saklar akan menutup kembali dan memungkinkan arus listik mengalir melaluinya. Dalam aplikasinya bimetal dapat dibentuk menjadi saklar Normally Closed (NC) atau Normally Open (NO).
Kelebihan dan kelemahan bimetal
Salah satu kelebihan dari sensor bimetal adalah portabilitasnya dan tanpa perlu menggunakan power supply. Namun bimetal biasanya tidak cukup akurat bila dibandingkan dengan perangkat sensor suhu yang lain, selain itu penggunaan sensor bimetal juga tidak mudah untuk menampilkan atau merekam nilai suhu, seperti yang biasa dilakukan oleh sensor termokopel, RTD, dan jenis sensor suhu lainnya. Akan tetapi penggunaan bimetal akan memberikan keuntungan yang pasti bila digunakan dalam aplikasi yang tepat.
Bimetal biasanya digunakan pada saklar listrik thermostat, yang biasa diaplikasikan untuk mengontrol elemen pemanas, seperti pada setrika, pemanas air, oven, tungku pembakaran, penanak nasi dan lain sebagainya.
Selain digunakan pada saklar termostat, bimetal biasanya juga digunakan pada perangkat pelindung atau protektor seperti MCB (Miniature Circuit Breaker) dan Overload relay yang berfungsi untuk melindungi rangkaian dari arus lebih (over current). Dimana biasanya terdapat kumparan kawat yang digunakan untuk memanaskan lempengan/ strip bimetal, sehingga MCB atau Overload relay akan trip bila terjadi over current.
Prinsip kerja bimetal
Ketika bimetal dipanaskan, maka logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih panjang, sedangkan yang memiliki koefisien muai lebih rendah akan memuai lebih pendek, Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka bimetal akan melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Pada gambar diatas, bimetal memuai keatas ketika dipanaskan, sehingga kontak saklar membuka dan memutus aliran arus. Dan ketika dingin, kontak saklar akan menutup kembali dan memungkinkan arus listik mengalir melaluinya. Dalam aplikasinya bimetal dapat dibentuk menjadi saklar Normally Closed (NC) atau Normally Open (NO).
Kelebihan dan kelemahan bimetal
Salah satu kelebihan dari sensor bimetal adalah portabilitasnya dan tanpa perlu menggunakan power supply. Namun bimetal biasanya tidak cukup akurat bila dibandingkan dengan perangkat sensor suhu yang lain, selain itu penggunaan sensor bimetal juga tidak mudah untuk menampilkan atau merekam nilai suhu, seperti yang biasa dilakukan oleh sensor termokopel, RTD, dan jenis sensor suhu lainnya. Akan tetapi penggunaan bimetal akan memberikan keuntungan yang pasti bila digunakan dalam aplikasi yang tepat.